Redaksi Berkisah,
Kisah sahabat Rasulullah SAW, Abdullah bin Hudzafah As Sahmi
Oleh: Rudi Irawan
Pembaca yang dirahmati Allah SWT,
Dalam sejarah perjuangan Islam, nama Ammar bin Yasir tercatat sebagai simbol keteguhan, kesetiaan, dan kesabaran luar biasa. Ia bukan berasal dari kalangan bangsawan Quraisy, melainkan anak dari keluarga budak yang pertama-tama menyambut Islam dengan hati tulus.
Ayahnya, Yasir, dan ibunya, Sumayyah, termasuk golongan pertama yang masuk Islam di bawah bimbingan Rasulullah SAW. Namun keimanan mereka justru mengundang siksaan keji dari kaum musyrik Mekah. Di tengah gurun yang panas, keluarga ini disiksa dengan rantai dan cambuk demi diminta kembali kepada kekufuran. Namun mereka tetap tegar.
Sumayyah, sang ibu, menjadi wanita pertama yang gugur sebagai syahidah dalam Islam—dibunuh oleh Abu Jahal. Yasir pun wafat dalam siksaan. Dan Ammar? Ia tetap bertahan, meski dalam derita. Bahkan dalam kondisi sangat tertekan, ia sempat dipaksa mengucapkan kalimat kufur. Namun Rasulullah menenangkannya dan bersabda, “Jika mereka mengulanginya, ulangilah (ucapan itu) seperti tadi, selama hatimu tetap dalam keimanan.” (HR. Ibnu Majah)
Ammar bin Yasir kemudian tumbuh menjadi sahabat yang gagah dan setia. Ia ikut dalam banyak pertempuran besar, mulai dari Badar hingga Khandaq. Rasulullah sangat mencintainya. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda, “Ammar akan dibunuh oleh kelompok pemberontak.” Ramalan itu pun terbukti saat ia syahid dalam Perang Shiffin.
Kisah Ammar bin Yasir adalah kisah tentang keberanian dan kesetiaan seorang mukmin sejati. Ia kehilangan keluarga, disiksa karena iman, namun tetap teguh berdiri di jalan Islam. Namanya menjadi pelita bagi siapa pun yang berjuang dalam tekanan dan ujian.
Salam hormat,
Tim Redaksi