Redaksi Berkisah,
Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Kisah Abdullah Dzul Bijadain: Pemilik Dua Kain, Pewaris Doa Langit
Oleh: Rudi Irawan
Para pembaca yang dirahmati Allah SWT,
Redaksi kembali menyuguhkan kisah penuh hikmah dari para sahabat mulia Rasulullah SAW. Kali ini, kami mengajak Anda menyelami perjalanan hidup seorang pemuda miskin namun agung dalam keimanan: Abdullah Dzul Bijadain.
Lahir di tengah keluarga terpandang di Makkah, Abdullah muda tumbuh dalam limpahan harta, namun hatinya gersang—hingga cahaya Islam menyentuh relung jiwanya. Ketika ia memutuskan memeluk Islam, keluarganya menolaknya mentah-mentah. Ia diusir, dilucuti dari semua harta, dan hanya menyisakan sehelai kain kasar. Abdullah tak menyerah—dengan kain itulah ia berjalan menuju Madinah, menyongsong cahaya Rasulullah SAW.
Karena hanya memiliki satu lembar kain kasar, ia menyobeknya menjadi dua: satu untuk menutupi tubuh bagian atas, dan satu lagi sebagai sarung. Maka Rasulullah pun memberinya nama penuh makna: Dzul Bijadain, si pemilik dua kain.
Keikhlasannya tak hanya berhenti pada ujian kemiskinan. Abdullah senantiasa hadir dalam setiap perjuangan kaum Muslimin. Ketika pasukan bersiap menuju Perang Tabuk, ia pun bergabung meski dalam keadaan lemah dan tanpa harta. Namun takdir berkata lain—di tengah perjalanan, Abdullah jatuh sakit dan wafat sebelum sempat mengangkat senjata.
Tangis pun pecah di antara para sahabat. Rasulullah SAW dengan tangannya sendiri turun ke liang lahat, mengangkat jasad Abdullah dan membaringkannya dengan penuh kasih. Lalu beliau menengadah ke langit, seraya berdoa:
“Ya Allah, aku ridha kepadanya. Maka ridhoilah dia.”
(HR. Ahmad)
Sungguh, bukan gelar atau kekayaan yang membuat Abdullah Dzul Bijadain agung, tetapi keikhlasan, pengorbanan, dan cinta tulusnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Redaksi berkisah hari ini mengajak kita semua merenung:
Berapa banyak dari kita yang memiliki kemudahan, namun belum sepenuh hati menyerahkan diri pada jalan Allah?
Semoga kisah ini menjadi lentera bagi hati-hati yang rindu kepada kebenaran.
Salam hormat,
Tim Redaksi